Tak dapat dipungkiri, salah satu kunci utama sebuah organisasi dalam mencapai sebuah kesuksesan adalah dengan adanya kerja sama. Baik kerja sama antar individu, maupun dengan organisasi lainnya. Tentunya, hal tersebut sangat kami sadari. Oleh karena itu, Tay Juhana Foundation (TJF) selalu berupaya untuk menciptakan iklim bekerja yang dinamis dalam membangun kerja sama tim, serta selalu terbuka dengan kesempatan bekerja sama dengan pihak lain. Upaya-upaya tersebut kami lakukan demi mewujudkan visi TJF, terutama dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional bahkan global, melalui pengembangan pertanian tanaman pangan di lahan suboptimal.
Sesuai dengan fokus TJF, bentuk kerja sama kami rintis dapat berupa kegiatan kolaborasi penelitian dan pembelajaran maupun rangkaian aktivitas ilmiah lain seperti saling tukar data dan informasi, pengadaan pelatihan/seminar, serta survei lapangan.
PT Riau Sakti United Plantation (PT RSUP), yang merupakan bagian dari keluarga Sambu Group, menjadi partner pertama TJF untuk berbagai rencana kolaborasi jangka pendek, menengah hingga panjang. Kerja sama ini menjadi strategis mengingat besarnya potensi untuk pengembangan tanaman pangan di lahan suboptimal di dalam dan sekitar wilayah kerja PT RSUP di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Tahun lalu, TJF telah beberapa kali melakukan kunjungan pembelajaran ke Pulau Burung sembari merancang rencana kolaborasi dengan PT RSUP. Sebagai titik tolak rangkaian program kolaborasi ke depan, di tahun 2019 ini PT RSUP dan TJF memulai program pendalaman pengetahuan teknis atau Technical Knowledge Improvement Program (TKIP).
Secara umum, TKIP bertujuan untuk pembangunan kapasitas internal terkait tema ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan, dan pengolahan lahan suboptimal, ditilik dari perspektif lingkungan serta sosial-ekonomi. Kompilasi hasil rangkaian program ini akan dituangkan menjadi sebuah buku pegangan yang komprehensif serta ilmiah
Buku ini nantinya akan digunakan sebagai sumber referensi internal PT RSUP dan TJF, serta pihak internal terkait lain. Layaknya kitab suci yang menjadi panduan bagi penganutnya, buku ini dapat menjadikan pembacanya satu pikiran dan satu suara dalam memanfaatkan teori sebagai dasar praktik dan menggunakan fakta serta data di lapangan. Hal ini penting terutama untuk menghindari kesalahpahaman dan ketidaksesuaian dalam penyebaran informasi dan edukasi kepada pihak eksternal.
TKIP dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan mengolah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan data yang dipakai beragam mulai dari studi literatur – baik itu dokumen resmi atau karya ilmiah, observasi area, hingga wawancara dan diskusi dengan narasumber terkait seperti pegawai PT RSUP, perangkat desa, serta warga lokal. Data yang terkumpul akan dianalisis dan disampaikan dalam bentuk uraian yang mudah dipahami serta kesimpulan dan rekomendasi bagi pihak-pihak terkait.
Bulan Mei ini diawali dengan rapat koordinasi TJF bersama jajaran PT RSUP untuk merencanakan kolaborasi jangka pendek khususnya yang berfokus pada TKIP. Selain itu TJF juga mengenalkan rencana strategis jangka menengah dan panjang yang ingin diwujudkan bersama PT RSUP. Kesempatan ini sekaligus menjadi awal pelaksanaan (kick ofl) program TKIP. Kick off meeting mi bertujuan menentukan ruang lingkup dan sampel desa serta mengumpulkan data awal yang dibutuhkan.
Dalam kunjungan selama 10 hari tersebut, tim dari TJF dan PT RSUP mengunjungi empat Satuan Pemukiman (SP, desa) yang dipilih menjadi sampel penelitian berdasarkan hasil analisis wilayah di Kecamatan Pulau Burung yang terdampak keberadaan PT RSUP. Kunjungan awal ke desa-desa ini bertujuan untuk beramah tamah dengan perangkat desa dan menginformasikan peran penting yang mereka miliki dalam pengambilan data TKIP. Kunjungan selanjutnya akan dilaksanakan setelah hasil analisis data awal selesai dilakukan, dengan fokus wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD) dengan para responden dari warga desa sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
Melalui pelaksanaan TKIP, TJF akan terns berusaha membina hubungan baik dengan PT RSUP dan desa-desa yang ada di wilayah Pulau Burung. Bukan hanya itu, potensi kolaborasi dan bentuk kerja sama lain pun akan terns TJF analisis dan realisasikan. Kami yakin, sinergi perusahaan, yayasan, dan masyarakat menjadi sangat vital untuk kepentingan bersama, terutama untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam konteks lokal, nasional, bahkan global.